Brimob Gadungan Mengancam Mahasiswi Dengan Menyebarkan Foto Telanjangnya Agar Dapat Rp 2 Juta

Seputar Info - Dengan menyamar jadi anggota Brimob, pria yang bernama Dwi Haryanto (35) dengan menipu salah seorang mahasiswi di Yogyakarta. Pria yang merupakan warga Ngawi sempat meminta korban melakukan hal yang tak senonoh.

Awal mulanya, ketika itu Dwi membeli sebuah hanphone yang bekas, akan tetapi di dalam handphone trsebut yang isinya memiliki akun sosmed Instagram.yang masih aktif.

Dengan menggunakan Instagram yang merupaka seorang anggota Brimob yang memiliki pangkat Ajun Komisaris Polisi, dengan menggunkan akun aktif tersebut Dwi melakukan komunikasi bersama akun lainnya.

"Dengan memiliki akun Instagram, pelaku memiliki kesempatan memiliki nomor WhatsApp. Setelah memeiliki nomor Whatsapp tersebut dia melakukan panggilan video," kata Kapolsek Depok Barat, Kompol Sukirin Hariyanto pada Selasa (6/2).

Sukirin mengungkapkan bahwa Dwi yang mempunyai kesempatan melakukanpanggilan video dengan beberapa wanita. Salah seorang korban wanita dengan inisial LL, Dia disuru untuk melakukan hal yang tak senonoh oleh Dwi. Agen Domino

"Akhirnya pelaku menyuruh korban untuk menanggalkan baju , korban mengikuti kata pelaku. Pada saat berlangsungnya panggilan video Dwi diam-diam mengscreenshoot apa yang dilakukan korban. Dari sanalah pelaku melakukan pengancaman dengan menyebarkan fotonya apabila tidakdiberikan uang sebanyak Rp 2 juta,"uangkap Sukirin.

LL yang tak sampai ditipu, akhirnya melakukan laporan terhadap polisi. Setelah itu LL mengajak Dwi bertemu. Disanalah Dwi tertangkap oleh anggota dari kepolisian.

"Kami melakukan penangkapan terhadap pelaku sudah sebulan lewat, ketika itu melakukan perjanjian ingin bertemu. Dari hasil pengembangan, kita mendapat pelaku menipu wanita lain dengan hal yang sama. Yang dilakukan pelaku mendapat ancaman Pasal 35 UU Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi. Dengan hukuman penjara 12 tahun," ungkap Sukirin.

Seputar Info - Dengan menyamar jadi anggota Brimob, pria yang bernama Dwi Haryanto (35) dengan menipu salah seorang mahasiswi di Yogyakarta. Pria yang merupakan warga Ngawi sempat meminta korban melakukan hal yang tak senonoh.

Awal mulanya, ketika itu Dwi membeli sebuah hanphone yang bekas, akan tetapi di dalam handphone trsebut yang isinya memiliki akun sosmed Instagram.yang masih aktif.

Dengan menggunakan Instagram yang merupaka seorang anggota Brimob yang memiliki pangkat Ajun Komisaris Polisi, dengan menggunkan akun aktif tersebut Dwi melakukan komunikasi bersama akun lainnya.

"Dengan memiliki akun Instagram, pelaku memiliki kesempatan memiliki nomor WhatsApp. Setelah memeiliki nomor Whatsapp tersebut dia melakukan panggilan video," kata Kapolsek Depok Barat, Kompol Sukirin Hariyanto pada Selasa (6/2).

Sukirin mengungkapkan bahwa Dwi yang mempunyai kesempatan melakukanpanggilan video dengan beberapa wanita. Salah seorang korban wanita dengan inisial LL, Dia disuru untuk melakukan hal yang tak senonoh oleh Dwi.

"Akhirnya pelaku menyuruh korban untuk menanggalkan baju , korban mengikuti kata pelaku. Pada saat berlangsungnya panggilan video Dwi diam-diam mengscreenshoot apa yang dilakukan korban. Dari sanalah pelaku melakukan pengancaman dengan menyebarkan fotonya apabila tidakdiberikan uang sebanyak Rp 2 juta,"uangkap Sukirin. Agen Domino

LL yang tak sampai ditipu, akhirnya melakukan laporan terhadap polisi. Setelah itu LL mengajak Dwi bertemu. Disanalah Dwi tertangkap oleh anggota dari kepolisian.

"Kami melakukan penangkapan terhadap pelaku sudah sebulan lewat, ketika itu melakukan perjanjian ingin bertemu. Dari hasil pengembangan, kita mendapat pelaku menipu wanita lain dengan hal yang sama. Yang dilakukan pelaku mendapat ancaman Pasal 35 UU Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi. Dengan hukuman penjara 12 tahun," ungkap Sukirin.