Konsumen menganggap Pertamini nyaman, tampak aman dari tindakan keras - SEPUTAR INFO

Post Top Ad

Link Alternatif : shmvip99.org

Konsumen menganggap Pertamini nyaman, tampak aman dari tindakan keras

Konsumen menganggap Pertamini nyaman, tampak aman dari tindakan keras
Konsumen menganggap Pertamini nyaman, tampak aman dari tindakan keras
Seputar Info - Meskipun perusahaan energi negara Pertamina keberatan dengan keberadaan kios bensin tidak resmi yang dikenal sebagai Pertamini, ada beberapa yang menganggap layanan ini nyaman, sementara itu tampaknya kios tetap aman dari penutupan. Agen Bandar66

Dewa Sadewa, yang berusia 26 tahun yang tinggal di Jakarta Pusat, sering menjadi pelanggan kios-kios bensin seperti itu, karena Pertamini terletak lebih dekat ke rumahnya daripada sebuah pompa bensin. Dia juga tidak perlu menunggu dalam antrian panjang.

"Saya biasanya mengisi bahan bakar sepeda motor saya di sebuah kios Pertamini di pagi hari ketika saya mengantar ibu saya ke pasar, yang tidak terlalu jauh dari rumah saya," katanya kepada The Jakarta Poston, Senin.

“Karena pasar dekat [rumahku], ibuku tidak mau memakai helm. Mengendarai sepeda motor tanpa helm ke pompa bensin berisiko ditilang [karena pelanggaran lalu lintas]. ”

Dewa, bagaimanapun, tidak lagi mengisi bahan bakar di kios Pertamini karena harga bahan bakar di sana telah naik menjadi Rp 2.000 (14 sen AS), lebih tinggi daripada di sebuah pompa bensin Pertamina.

“Tetapi jika saya dalam keadaan darurat, pilihan apa yang akan saya miliki? Saya pikir saya harus membeli dari mereka lagi, ”tambahnya.

Pertamini, yang merupakan distributor bahan bakar tidak resmi, dibagi menjadi dua kategori: pertama, mereka yang menjual bahan bakar dengan cara konvensional dengan memasukkan bensin ke dalam botol satu liter dan kedua, mereka yang menjual bahan bakar menggunakan dispenser menirukan fasilitas pada pejabat POM bensin.

Untuk kategori kedua, harga dispenser bahan bakar berkisar dari Rp8 juta hingga Rp33 juta. Dispenser yang lebih mahal dilengkapi dengan filter bahan bakar.

Penjual yang menjalankan kios membeli bensin - terutama bensin non-subsidi seperti seri Pertamax atau Pertalite - langsung dari pom bensin Pertamina. Kios bensin ini dapat ditemukan terutama di kompleks perumahan atau desa.

“Mengenai legalitas, aman karena kami tidak memiliki peraturan yang melarang bisnis. Bahkan, saya pikir penjualan BBM Pertamina telah dibantu oleh Pertamini dan mereka tahu itu untuk dijual kembali, ”kata seorang penjual dispenser bahan bakar di Tangerang.

Kehadiran kios bensin telah mendorong Pertamina untuk mengambil beberapa langkah untuk mengekang keberadaan mereka, termasuk dengan memanggil mereka ilegal dan meluncurkan kios bensin sendiri yang disebut Pertashop, yang menjual produk-produk Pertamina, termasuk bensin.

Pekan lalu, direktur utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamini menjual bensin dengan harga lebih tinggi daripada di SPBU Pertamina.

Nicke juga menuduh Pertamini membahayakan kemurnian bahan bakar dengan mencampurkannya dengan zat lain, termasuk air.

“Kios Pertamini ilegal dan kami mendesak BPH Migas [Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas] untuk mendisiplinkan mereka. [...] Harga bahan bakar yang lebih tinggi juga bertentangan dengan kebijakan bahan bakar satu harga pemerintah, ”katanya seperti dikutip oleh kontan.co.idas.

Pertamina memperkirakan bahwa dengan adanya kios tidak resmi, Premium bersubsidi di Papua dapat dijual seharga Rp 20.000 per liter, 210 persen lebih tinggi dari harga yang diatur sebesar Rp 6.450 (48 sen AS).

Banyak konsumen percaya bahwa Pertamina atau pemerintah telah gagal memastikan harga bahan bakar untuk pengguna akhir.

Namun, ketika ditanya tentang permintaan Nicke untuk tindakan keras terhadap kios bensin ilegal, Ketua BPH Migas, Fansurullah Asa mengatakan bahwa agensi tersebut hanya dapat mendisiplinkan entitas yang memiliki izin penjualan minyak dan gas.

"Karenanya, kita harus berkoordinasi dengan polisi serta mempercepat pengembangan kios bensin resmi di seluruh Indonesia, tidak hanya yang dimiliki oleh Pertamina, tetapi juga penjual bahan bakar swasta seperti ExxonMobil, Shell dan Total," katanya.

Pertamina berencana untuk memperluas titik penjualan bahan bakar melalui Pertashop ke sekitar 7.300 desa di seluruh negeri pada tahun 2020.

Di Jawa Barat saja, perusahaan telah mendirikan 11 Pertashops, delapan di antaranya di Sukabumi, dua di Ciamis dan satu di Garut. Kebanyakan dari mereka dioperasikan bekerja sama dengan perusahaan milik desa.

Ketika ditanya tentang pandangan polisi tentang masalah ini, juru bicara Kepolisian Nasional Brigjen. Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan tidak bijaksana untuk menindak Pertamini, mengingat sebagian besar pemiliknya adalah orang-orang berpenghasilan rendah dan tinggal di daerah-daerah dengan kekurangan pompa bensin.

“Manfaatnya [untuk menindak Pertamini] tidak terlalu banyak. Kami tidak bisa melihat masalah hanya dari perspektif hukum. Saya pikir akan sangat disayangkan untuk mendisiplinkan mereka, sementara kita harus benar-benar fokus pada mafia minyak dan gas yang menimbun pasokan, menyebabkan harga bahan bakar lebih tinggi, ”katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut. Agen Bandar66

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Link Alternatif : shmvip99.org
close
Agen Judi Poker Online Terpercaya