Pemerintah menurunkan target investasi dalam energi terbarukan |
Namun, realisasi pengembangan energi terbarukan hanya mencapai 79,60 persen dari target atau $ 1,6 miliar, tahun lalu.
Direktur Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang terbarukan, Rida Mulyana, mengatakan kegagalan untuk mencapai target tersebut tidak ada hubungannya dengan pengurangan anggaran untuk sektor ini tahun ini.
Pejabat itu menambahkan bahwa kementerian hanya mengikuti pedoman yang ditetapkan dalam rencana pengadaan listrik untuk 2019-2027. "Itu karena program ini dilaksanakan berdasarkan rencana yang ada," katanya di Jakarta, Selasa seperti dilansir Seputar Info.
$ 1,79 miliar akan digunakan untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi ($ 1,23 miliar), pembangkit listrik bioenergi ($ 51 juta) dan diversifikasi pembangkit listrik energi baru dan terbarukan ($ 51 juta).
Para analis mengatakan salah satu alasan kegagalan untuk mencapai target 2018 adalah adanya Peraturan Menteri No. 50/2017 tentang pemanfaatan energi baru dan terbarukan untuk listrik, khususnya sebuah artikel yang mengatur skema pembangunan sendiri-operasikan-transfer. Investor mengatakan skema pembiayaan tidak menjanjikan bisnis yang baik.
Rida mengatakan kementerian telah mendengarkan aspirasi investor tentang masalah ini, tetapi setiap revisi peraturan hanya akan diputuskan oleh Menteri Ignasius Jonan.
“Kami sedang menunggu bimbingan dari menteri. Kami tidak menentang perubahan apa pun, ”tambahnya. Agen Bandar66
Tidak ada komentar:
Posting Komentar