![]() |
| Bank Indonesia akan mempertahankan sikap hawkish tahun ini |
“Suku bunga hampir mencapai puncaknya, tetapi likuiditas masih rendah. Apakah itu hawkish atau tidak? Suku bunga adalah [hawkish], ”kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta pada hari Senin seperti dikutip oleh Seputar Info.
Dia mengatakan tingkat kebijakan BI akan mengantisipasi faktor-faktor eksternal, menstabilkan nilai tukar rupiah dan mengendalikan defisit transaksi berjalan negara.
Sebelumnya, BI mencatat defisit transaksi berjalan US $ 31,1 miliar pada 2018 atau 2,98 persen dari produk domestik bruto (PDB), yang meningkat secara signifikan dari $ 17,29 miliar atau 1,7 persen dari PDB. Defisit melihat lompatan pada kuartal keempat 2018 pada $ 9,1 miliar (3,57 persen dari PDB).
Perry mengatakan BI dan pemerintah harus bekerja sama untuk mempersempit defisit neraca berjalan menjadi 2,5 persen dari PDB seperti yang ditargetkan tahun ini. “Jika kita melihat defisit transaksi berjalan, kita perlu upaya bersama untuk mempersempit defisit. Kami dengan ketat mempertahankan kebijakan 'hampir mencapai puncak' kami, ”jelasnya.
Sambil mempertahankan kebijakan hawkishnya, BI akan melonggarkan likuiditas, katanya, seraya menambahkan bahwa sektor perbankan telah mendapat injeksi melalui swap dan perjanjian pembelian jangka, yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit.
Perry mengatakan bank sentral negara-negara tetangga seperti India, Thailand dan Filipina telah mulai menormalisasi kebijakan moneter karena mereka percaya bahwa kebijakan Federal Reserve tidak akan sekencang tahun lalu.
Bank Indonesia melihat bahwa ekonomi akan kuat tahun ini, ditunjukkan oleh inflasi 3,13 persen dan pertumbuhan ekonomi 5,17 persen, Perry mengatakan, menambahkan bahwa defisit neraca berjalan perlu perhatian serius. Agen Bandar66




Tidak ada komentar:
Posting Komentar