Cadangan devisa stabil di US $ 120,1 miliar di Januari |
Cadangan devisa mencapai US $ 120,1 miliar pada Januari, sedikit turun dari US $ 120,7 miliar pada bulan sebelumnya, menurut pernyataan bank sentral yang diposting di situs resminya.
Angka itu sama dengan pembiayaan impor 6,7 bulan atau impor 6,5 bulan dan pembayaran utang luar negeri jangka pendek pemerintah, jauh di atas standar internasional impor tiga bulan.
"Penurunan cadangan devisa pada Januari disebabkan oleh kebutuhan pemerintah untuk membayar utang luar negerinya," kata direktur eksekutif departemen komunikasi BI Agusman dalam pernyataannya.
Itu adalah penurunan pertama dalam cadangan dalam empat bulan terakhir. Cadangan secara bertahap meningkat antara Oktober dan Desember tahun lalu setelah negara itu menyambut masuknya aliran modal yang kuat.
Agusman menambahkan bahwa prospek positif dan kinerja ekspor akan mendukung upaya untuk membangun cadangan.
Direktur Pusat Reformasi Ekonomi Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan data terakhir mengindikasikan tingkat cadangan devisa yang stabil di tengah apresiasi bertahap rupiah berkat aliran masuk modal asing.
Dengan cadangan yang stabil, BI tidak perlu sering melakukan intervensi di pasar obligasi dan valuta asing tahun ini, kata Piter, menambahkan bahwa pandangan yang kurang hawkish dari Federal Reserve Amerika Serikat juga akan mengurangi tekanan pada Indonesia.
Rupiah diperdagangkan pada Rp 13.978 per Dolar AS pada hari Kamis, menurut Kurs Dolar Antar Bank Jakarta, lebih kuat dari posisi Januari antara Rp14.000 dan Rp14.400.
"Cadangan devisa yang stabil akan memberikan kepercayaan kepada pemerintah dan BI karena melengkapi indikator ekonomi makro positif lainnya seperti inflasi rendah pada Januari," kata Piter.
Eric Sugandi, seorang pengamat ekonomi di Asian Development Bank Institute, berbagi pandangan Piter, mengatakan bahwa arus masuk modal yang kuat telah berkontribusi terhadap cadangan devisa yang stabil.
Dia memproyeksikan Indonesia akan terus menerima arus masuk modal dan oleh karena itu cadangan devisa negara akan diperkuat menjadi sekitar US $ 128 miliar pada akhir tahun.
"Cadangan devisa bisa naik tahun ini karena arus masuk ke pasar saham dan obligasi pemerintah akan berlanjut," kata Eric.
Ekonom Universitas Katolik Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko juga mengatakan pelonggaran ketegangan global ditambah dengan ekspektasi membaiknya neraca berjalan akan secara positif mempengaruhi cadangan devisa.
"Tidak akan ada volatilitas pada 2019 yang bisa mengikis cadangan devisa," kata Agustinus, yang juga memproyeksikan peningkatan cadangan secara bertahap. Agen Bandar66
Tidak ada komentar:
Posting Komentar