Defisit transaksi berjalan masih membayangi rupiah, kata analis - SEPUTAR INFO

Post Top Ad

Link Alternatif : shmvip99.org

Defisit transaksi berjalan masih membayangi rupiah, kata analis

Defisit transaksi berjalan masih membayangi rupiah, kata analis
Defisit transaksi berjalan masih membayangi rupiah, kata analis
Seputar Info - Rupiah mungkin telah mengatasi periode terberatnya tahun lalu, tetapi masalah masih bertahan pada defisit transaksi berjalan, yang dapat menghantui nilai tukar jika tidak dikelola tahun ini, kata seorang analis. Agen Bandar66

Defisit neraca berjalan negara ini membengkak menjadi US $ 8,85 miliar atau 3,37 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada kuartal ketiga 2018, tertinggi dalam empat tahun.

Upaya pemerintah baru-baru ini untuk mengurangi defisit neraca berjalan dengan membatasi impor dan menawarkan insentif fiskal tidak cukup, kata Budi Hikmat, kepala ekonom dan ahli strategi investasi di Bahana TCW Investment Management.

Langkah kunci lainnya adalah untuk meningkatkan produksi produk bernilai tambah daripada hanya mengandalkan ekspor bahan baku, katanya.

“Kita harus mulai memfokuskan ekspor kita pada memproduksi lebih banyak barang jadi daripada mengekspor bahan mentah seperti batubara dan minyak kelapa sawit,” kata Budi, menambahkan bahwa barang jadi akan selalu dalam permintaan tinggi meskipun pertumbuhan yang lebih rendah dalam perdagangan global diproyeksikan untuk tahun ini.

Cara lain adalah dengan meningkatkan sektor jasa negara melalui pelatihan kejuruan dan pariwisata, katanya. Program pelatihan kejuruan dapat memperluas pasar pekerja terampil dan dengan demikian membantu mendorong sektor manufaktur

Adapun pariwisata, Budi mengatakan meningkatkan sektor ini akan menarik lebih banyak pengunjung asing ke negara itu dan membantu meningkatkan pendapatan valuta asing.

Upaya-upaya gabungan ini harus berkontribusi untuk mengelola defisit transaksi berjalan untuk menstabilkan rupiah dan meningkatkan kepercayaan investor asing, katanya.

"[Investor asing] memperhatikan stabilitas mata uang," katanya. "Jadi, jika rupiah stabil, saya yakin kita akan melihat lebih banyak aliran modal di masa depan."

Nilai tukar rupiah menembus batas psikologis Rp15.000 per dolar AS pada Oktober 2018 karena meningkatnya tekanan di pasar negara berkembang. Namun demikian, mata uang menguat awal tahun ini karena arus masuk modal yang lebih baik.

Rupiah menguat ke Rp 13.967 terhadap dolar AS pada Kamis, dibandingkan dengan Rp 14.131 yang terlihat sehari sebelumnya, menurut Bloomberg.

Budi mengatakan rupiah kemungkinan besar akan mendapatkan kembali kekuatannya tahun ini, karena greenback mungkin dipengaruhi oleh pertumbuhan yang melambat di ekonomi terbesar dunia, yang baru-baru ini mengalami penutupan pemerintah yang berkepanjangan.

Sikap dovish Federal Reserve AS saat ini juga memengaruhi apresiasi rupiah terhadap dolar, karena pasar global memperkirakan lebih sedikit ketidakpastian moneter pada 2019, tambahnya.

Dalam keadaan seperti ini, Budi yakin rupiah akan melayang di Rp14.000 hingga Rp14.800 per dolar AS, jauh di bawah asumsi pemerintah Rp15.000 per dolar AS dalam anggaran negara tahun 2019.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga menyatakan optimismenya terhadap rupiah karena proyeksi yang menguntungkan untuk suku bunga Fed, yang diperkirakan akan dinaikkan hanya dua kali tahun ini.

Faktor lain yang dapat lebih memperkuat rupiah adalah meningkatnya kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia, seperti terlihat pada masuknya dana asing ke dalam portofolio dan sektor riil sejak kuartal keempat 2018, kata Perry.

BI mencatat aliran masuk modal sebesar Rp19,2 triliun (US $ 1,37 miliar) di pasar ekuitas dan obligasi pemerintah tahun ini hingga 24 Januari. Sebagian besar aliran masuk membantu meningkatkan pasokan devisa negara, katanya.

Perry juga mengatakan bahwa peningkatan pasar valas - melalui pengenalan bank sentral domestik non-deliverable (DNDF) November 2018 November - akan berdampak positif terhadap rupiah tahun ini.

Dia menekankan bahwa indikator ekonomi makro Indonesia akan terus membaik dan secara positif mempengaruhi defisit transaksi berjalan.

BI memproyeksikan defisit neraca berjalan untuk mempersempit tahun ini menjadi 2,5 persen dari PDB, jauh lebih rendah dari 3 persen dari PDB yang diperkirakan pada tahun 2018. Agen Bandar66

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Link Alternatif : shmvip99.org
close
Agen Judi Poker Online Terpercaya