Pariwisata Lombok mengambil langkah kecil menuju pemulihan setelah gempa bumi |
Sebagai penduduk asli California di Amerika Serikat, wiraniaga elektronik berusia 30 tahun ini tidak asing dengan getaran.
"Dalam hal rasa takut tidak ingin datang ke sini, di mana kita tinggal, kita memiliki gempa bumi sangat teratur, tetapi kita memiliki struktur bangunan yang berbeda sehingga ketika gempa bumi terjadi, lebih sedikit kerusakan dilakukan," Douglas, yang tidak ingin mengungkapkan nama lengkapnya. , kata sambil duduk di tepi pantai di Gili Trawangan, sebuah pulau kecil di lepas pantai Lombok.
Gili Trawangan, tempat wisata populer bersama dengan pulau-pulau tetangganya, Gili Meno dan Gili Air, dibinasakan setelah gempa berkekuatan 7,0 skala Richter yang melanda Lombok pada 5 Agustus, dengan sebagian besar bangunan di pulau itu hancur.
Ketika The Jakarta Post mengunjungi pulau itu baru-baru ini, pekerja konstruksi sibuk membangun kembali resor. Tumpukan kecil puing yang tersisa dari gempa masih terlihat di sudut-sudut pulau.
Pulau itu tampak kosong. Kafe tepi pantai, persewaan sepeda, dan tempat selam scuba sebagian besar sepi ketika pemiliknya melihat sekeliling, berharap dapat menarik perhatian beberapa orang yang lewat.
"Kami telah berkeliling di Gili selama hampir satu bulan sekarang [...] Kami berada di Filipina, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, tetapi ini adalah tempat yang paling menyenangkan," Douglas, yang bepergian dengan putranya yang berusia 30 tahun. pacar Rebecca, kata. "Saya pikir pulau ini juga mencoba mengubah citranya dari sekadar berpesta murah menjadi lebih tentang menikmati alam."
Rebecca setuju dengan Douglas, mengatakan mereka memutuskan untuk menghabiskan banyak waktu di Gili karena mudah bagi mereka sebagai orang asing untuk bepergian ke sana.
“Tempat ini jauh lebih baik daripada di tempat lain [serupa yang kami kunjungi],” tambah Rebecca. "Kami sudah berbicara tentang kembali ke sini dan kami bahkan belum selesai dengan perjalanan ini."
Jumlah wisatawan di Lombok anjlok setelah gempa. Kementerian Pariwisata melaporkan bahwa antara September dan Desember 2018, angkanya turun 66 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Data kementerian menunjukkan bahwa sebelum gempa bumi hingga 10.000 wisatawan asing tiba di Bandara Internasional Lombok Praya setiap bulan. Setelah gempa bumi, angkanya turun menjadi 3.000.
Menurut Emanuel Prasodjo, general manager untuk Aston Sunset Beach di Gili Trawangan, rata-rata jumlah wisatawan yang tiba di pulau itu setiap hari sebelum gempa bisa mencapai 3.000 orang. Sekarang, jumlahnya sekitar 900.
"Para wisatawan asing yang datang ke sini mengatakan mereka tidak takut gempa bumi sebanyak mereka terhadap teroris, tetapi kami menganggap wisatawan domestik masih takut dengan bencana," kata Emanuel.
Di Gili Trawangan, dan tujuan terkenal lainnya seperti Pantai Mandalika, Bukit Merese dan Pantai Seger Hill, The Post hampir tidak menemukan turis lokal.
Kementerian Pariwisata membenarkan bahwa jumlah pelancong domestik yang berkunjung ke Lombok telah jauh berkurang, meskipun belum merilis data resmi.
Emanuel ingat bahwa pekerja pariwisata di Gili Trawangan mulai mengevakuasi tamu dari pulau itu setelah mereka menerima peringatan tsunami melalui pesan teks dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agustus lalu. Tidak ada sirene atau lonceng darurat yang terdengar sebelumnya, katanya.
“Bahkan sekarang, beberapa bulan setelah gempa bumi, kami belum menerima pelatihan mitigasi bencana apa pun dari pemerintah pusat,” tambahnya. "Dapat dimengerti, bahwa [Gempa bumi Agustus] adalah bencana paling signifikan yang pernah kami alami di sini, tetapi kami memiliki banyak gempa bumi yang lebih kecil pada tahun-tahun sebelumnya."
Hingga Februari, sekitar 50 persen dari 500 hotel dan restoran di Gili Trawangan telah kembali beroperasi normal.
Asisten Kementerian Pariwisata untuk pemasaran internasional Nia Niscaya mengatakan gempa Lombok, bersama dengan gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah pada bulan September dan jatuhnya Lion Air pada bulan Oktober, telah sangat mempengaruhi jumlah wisatawan Indonesia pada tahun 2018.
Selain itu, Indonesia juga melihat letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Gunung Agung di Bali dan tsunami Banten pada tahun yang sama.
"Kami memiliki target untuk menarik 17 juta wisatawan internasional tahun lalu tetapi hanya mencapai 15,8 juta," kata Nia pada konferensi pers. "Tahun ini, bagaimanapun, kami percaya kami dapat menarik 20 juta wisatawan, sekeras mungkin untuk mencapai."
Pemerintah, katanya, telah meluncurkan banyak langkah untuk mempromosikan Lombok dan tujuan lainnya di Indonesia setelah serangkaian bencana, seperti dengan menawarkan paket wisata all-in-one, memaksimalkan promosi di pusat pariwisata Indonesia di seluruh dunia juga seperti mendorong wisatawan dari negara tetangga untuk berkunjung ke Indonesia.
“Orang-orang di negara tetangga memiliki kedekatan geografis dan budaya dengan kami, sehingga jauh lebih mudah bagi kami untuk menjangkau mereka dan lebih murah bagi mereka untuk mengunjungi tujuan kami,” tambah Nia. Agen Bandar66
Best 20 Casinos near Harrah's Casino and Racetrack in San
BalasHapusHarrah's 김포 출장샵 Casino and Racetrack in San 진주 출장마사지 Diego 순천 출장안마 is ranked #15 among 광명 출장안마 luxury hotels in San Diego by RAR/CRS. Click here for availability & map directions. 안산 출장샵