Ceng Beng: Saatnya untuk kontemplasi bagi orang-orang keturunan Tionghoa di Semarang |
Mereka mengunjungi tanah pemakaman di sana, membersihkannya dan mengadakan sembahyang (doa) atau pai sebagai bagian dari ritual Ceng Beng atau Qing Ming, sebuah tradisi 20 hari menghormati leluhur.
Puncak Ceng Beng jatuh pada 5 April. Namun ziarah ke makam leluhur dapat dilakukan sepuluh hari sebelum atau sesudah hari.
"Kami datang ke sini dengan seluruh keluarga. Ini adalah tempat peristirahatan ibu mertua saya, Ibu Paulina Sri Samiati atau Lo Sam Nio," kata Liem Kian Hwie, 68 tahun, atau Widiyanto.
"Kami selalu datang saat Ceng Beng, sejak 2014. Kami berkumpul dan berdoa bersama di depan makam ibu saya," kata Bie Nio atau Mientariningsih, putri tertua Lo Sam Nio. Agen Poker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar