Freeport membantah merencanakan PHK lebih banyak pekerja |
"Tidak ada rencana untuk mengurangi jumlah pekerja," kata juru bicara PTFI Riza Pratama di Timika, Papua, seperti dikutip oleh Antara.
Dia mengakui, bagaimanapun, bahwa penambangan terbuka hampir selesai dan penambangan bawah tanah akan menjadi fokus di masa depan. Dia mengatakan produksi dari penambangan bawah tanah selama periode transisi hingga 2020 akan lebih rendah dari penambangan terbuka.
“Dalam dua tahun ke depan, akan ada periode transisi di mana penambangan bawah tanah tidak akan mencapai produksi maksimal,” kata Riza.
Dia menambahkan bahwa ini akan mempengaruhi pendapatan korporasi dan tentunya akan mempengaruhi jumlah dana kemitraan yang akan dicairkan untuk mendukung program pembangunan lokal di daerah sekitar di Mimika.
“Kami berharap masa transisi akan memakan waktu tidak lebih dari tiga tahun dan produksi dapat ditingkatkan. Jika produksi meningkat, dana kemitraan juga akan jauh lebih tinggi, ”tegasnya.
PTFI berencana untuk mengoperasikan kereta penambangan di tambang bawah tanah. Perusahaan masih menunggu persetujuan dari pemerintah provinsi untuk mengoperasikan peralatan tersebut. Penambang itu juga mengalokasikan US $ 2,6 miliar untuk membangun smelter di Gresik, Jawa Timur, yang akan memiliki kapasitas 2 juta metrik ton (dmt) konsentrat tembaga setiap tahunnya.
Pada awal 2017, perusahaan memberhentikan 3.340 pekerja ketika pemerintah menolak untuk memperpanjang izin ekspor konsentrat. Agen Bandar66
Tidak ada komentar:
Posting Komentar